Pada bab sebelumnya telah disampaikan bahwa alat pemuas kebutuhan manusia berupa barang dan jasa. Barang dapat didefinisikan sebagai objek atau jasa yang mempunyai nilai. Nilai suatu barang ditentukan oleh kemampuan barang tersebut dalam memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan jasa merupakan tindakan pelayanan baik berkaitan dengan barang fisik maupun non fisik yang dilakukan salah satu pihak kepada pihak lain yang secara prinsip intangibel dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Pada bab ini akan diuraikan secara khusus penggunaan barang untuk memenuhi kebutuhan manusia berdasarkan skala prioritas, subjek, waktu pemenuhan, dan sifatnya serta dikemukakan berbagai jenis barang.
Pemenuhan Kebutuhan Manusia
Penggunaan barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia dapat disesuaikan menurut tingkat kepentingan (intensitas), subjek, waktu pemenuhan, maupun sifatnya.
Berdasarkan Tingkat Kepentingan (Intensitas)
Kebutuhan manusia menurut tingkat kepentingan atau skala prioritas dapat dibedakan menjadi tiga kategori:
1. Kebutuhan Primer
Ialah kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi demi mendapatkan kehidupan yang layak. Apabila kebutuhan ini terhambat pemenuhannya maka bisa dipastikan akan mengganggu keberlangsungan kehidupan manusia. Contoh kebutuhan ini adalah makanan, pakaian, dan tempat tinggal.
2. Kebutuhan Sekunder
Ialah kebutuhan yang pemenuhannya bisa ditunda atau tidak terlalu mendesak untuk digunakan. Kebutuhan pelengkap ini dipenuhi setelah kebutuhan primer tercukupi. Perabot rumah tangga, meja, kursi, televisi, dan kulkas adalah beberapa contoh barang sekunder.
3. Kebutuhan Tersier
Ialah kebutuhan akan barang mewah yang dapat dipenuhi setelah kebutuhan primer dan sekunder tercukupi. Beberapa contohnya adalah mobil, berwisata ke luar negeri, PC tablet, laptop dan sebagainya.
Pemenuhan kebutuhan tersebut di atas sangat bergantung dari latar belakang sosial dan ekonomi seseorang. Bagi sebagian orang, sepeda motor mungkin termasuk ke dalam kebutuhan tersier, tetapi bagi sebagian yang lain bisa dianggap kebutuhan sekunder.
Berdasarkan Subjek
Merupakan pengelompokan kebutuhan berdasarkan pada jumlah pengguna dan pemanfaat barang atau jasa. Kebutuhan tersebut dibagi menjadi:
1. Kebutuhan Individu (Perorangan)
Merupakan kebutuhan yang diperlukan oleh seseorang, sehingga orang lain mungkin tidak memerlukan kebutuhan tersebut. Contoh untuk kebutuhan ini adalah kunci pas untuk pekerja bengkel, mesin jahit untuk penjahit.
2. Kebutuhan Sosial (Masyarakat)
Merupakan kebutuhan kelompok atau kolektif yang digunakan untuk kepentingan masyarakat atau sosial. Pasar, jembatan, jalan raya, serta rambu lalu lintas merupakan beberapa contoh kebutuhan ini.
Berdasarkan Waktu Pemenuhan
Kalian tentu mempunyai kebutuhan yang setiap saat harus dipenuhi dan kebutuhan yang bisa ditunda pemenuhannya. Berdasarkan kategori waktu pemenuhan kebutuhan tersebut dapat dibagi seperti di bawah ini:
1. Kebutuhan Sekarang
Ialah kebutuhan yang tidak dapat ditunda lagi pemenuhannya, misalnya: kebutuhan makanan ketika lapar atau obat dikala sakit.
2. Kebutuhan Masa Datang
Ialah kebutuhan yang akan dipenuhi di masa yang akan datang dan dapat direncanakan. Misalnya: biaya pendidikan ke perguruan tinggi atau menabung untuk membeli sesuatu.
Berdasarkan Sifat
Berdasarkan sifatnya kebutuhan manusia dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Kebutuhan Jasmani
Adalah kebutuhan yang langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh tubuh atau raga manusia. Misalnya: kebutuhan makan, minum, pakaian, berolah raga, dan sebagainya.
2. Kebutuhan Rohani
Adalah kebutuhan yang tidak berwujud dan hanya dapat dikonsumsi oleh jiwa atau rohani manusia. Perasaan ingin disayangi, kebutuhan beragama, keinginan mencurahkan ide atau isi hati merupakan contoh kebutuhan ini.
Barang dan Jenis-Jenisnya
Untuk memenuhi kebutuhan manusia yang sangat beragam, maka sebagian orang membuat barang atau menyediakan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan manusia tersebut. Penyedia barang atau jasa tersebut dinamakan produsen. Jenis-jenis barang dapat dibedakan menurut wujud, fungsi, sifat, proses, sifat hubungan, dan kepemilikan.
Menurut Wujud
Menurut wujudnya barang dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Barang Konkret
Adalah barang yang berwujud atau fisiknya dapat dilihat. Misalnya: televisi, komputer, kulkas.
2. Barang Abstrak.
Adalah barang yang secara fisik tidak dapat dilihat (jasa), misalnya: lagu, jasa dokter, guru, tukang cukur, dan sebagainya.
Menurut Fungsi
Apabila sesuai fungsinya, barang dapat dikategorikan menjadi dua macam seperti berikut:
1. Barang Konsumsi
Adalah barang yang bisa langsung memenuhi kebutuhan manusia, misalnya: makanan dan pakaian.
2. Barang Produksi
Adalah barang yang digunakan sebagai alat untuk memproduksi barang lain. Contoh: bahan baku, barang modal, dan mesin.
Menurut Sifat
Selain itu, barang dapat dikelompokkan menurut sifatnya menjadi:
1. Barang Ekonomis
Merupakan barang berguna dimana jumlah permintaannya lebih banyak dibandingkan dengan yang tersedia serta diperlukan pengorbanan untuk memperolehnya. Misalnya: mobil, rumah, buku, dan lain-lain.
2. Barang Bebas
Merupakan barang berguna yang ketersediaanya melebihi permintaannya, serta tidak diperlukan pengorbanan untuk mendapatkannya. Selain itu, untuk memperolehnya tidak perlu melanggar hak-hak orang lain. Misalnya: udara, air sungai, air hujan, cahaya matahari dan sebagainya.
Menurut Proses
Sedangkan menurut prosesnya barang dapat dibedakan seperti:
1. Barang Mentah
Ialah barang yang masih harus diolah untuk dapat dimanfaatkan. Misalnya: kelapa sawit, gas alam, getah karet, dan minyak bumi.
2. Barang Setengah Jadi
Ialah barang olahan yang dapat langsung dijual, akan tetapi belum dapat langsung digunakan oleh konsumen. Barang ini akan bertambah nilai gunanya bila diubah menjadi barang jadi. Contoh: kain, sparepart mesin.
3. Barang Jadi
Ialah barang yang siap dikonsumsi atau digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Misalnya: pakaian, kipas angin, ban.
Menurut Sifat Hubungan
1. Barang Substitusi
Yaitu barang yang bisa saling menggantikan kegunaan maupun pemakaiannya, misalnya: Beras dengan jagung atau sagu.
2. Barang Komplementer
Yaitu barang yang penggunaannya secara bersama-sama dan saling melengkapi. Contohnya: Mobil dengan bensin, pena dengan tinta.
Menurut Kepemilikan
1. Barang Privat
Adalah barang yang kepemilikannya dimiliki oleh seseorang. Misalnya: televisi, mobil, dan rumah.
2. Barang Publik
Adalah barang yang kepemilikannya dimiliki oleh masyarakat. Misalnya: jembatan dan jalan umum.
Selain itu dikenal pula istilah barang inferior, superior, dan barang giffen. Definisi dari ketiga jenis barang ini ialah:
1. Barang Inferior
Merupakan barang yang tidak memiliki nilai jual yang tinggi, sehingga akan mengalami penurunan permintaan manakala pendapatan seseorang naik. Contoh: mobil murah, layanan bis antar kota, barang bekas yang dijual kembali kepada orang-orang berpenghasilan rendah, makanan murah seperti angkringan, warteg, dan sebagainya.
2. Barang Superior
Merupakan barang yang mempunyai kualitas unggul, didistribusikan secara luas, dan mempunyai prestise. Apabila pendapatan seseorang naik maka permintaan barang superior juga akan naik.
3. Barang Giffen
Istilah Giffen berasal dari Sir Robert Giffen, seorang ekonom asal Skotlandia, memiliki sifat seperti barang inferior serta bertentangan dengan hukum permintaan. Apabila harga naik permintaannya justru meningkat atau apabila harga turun permintaan cenderung berkurang akibat efek pendapatan lebih besar dari efek substitusi. Contoh dari barang jenis ini adalah makanan pokok berkualitas rendah (Staple food) seperti singkong, gaplek, dan sebagainya. Permintaan akan barang giffen ini didorong oleh kemiskinan yang membuat konsumen tidak mampu membeli barang yang lebih berkualitas.
Sedangkan jenis kegunaan barang (utilitas) untuk memenuhi kebutuhan manusia terdiri dari:
1. Element utility: kegunaan barang karena mempunyai zat asli yang dibutuhkan, seperti: telur, beras, singkong, dan sebagainya.
2. Time utility: berguna karena waktu, contoh: payung, jas hujan pada musim hujan.
3. Place utility: kegunaan barang karena tempat, misalnya: buah di kebun dengan di toko, pasir di sungai dengan pasir di kota.
4. Form utility: berguna karena perubahan bentuk, contoh: kayu menjadi meja, kulit ular menjadi tas, batu menjadi marmer.
5. Ownership utility: barang berguna karena perpindahan kepemilikan, misalnya: sepeda motor pameran tidak bisa dipakai, tetapi ketika sudah dibeli bisa dipakai.
6. Service utility: kegunaan karena faktor pelayanan, contoh: perawat di rumah sakit, pembantu rumah tangga, dan sebagainya.